- Struktur jalan di kota palangka raya yang dominan datar. Kalau enggak jangan coba-coba pakai sepeda kecil. Capeknya poool...
- Tampilan sepeda lipat yang menurutku modern dan juga gaya. Jadi lebih pede sepedahannya.
- Menggunakan sepeda lipat itu lebih berasa olahraganya. Lebih capek dan harus lebih ekstra gowesnya. Itu karena ukuran bannya yang lebih kecil dibanding sepeda lain.
- Ukuranya yang kecil bikin gak makan ruangan dirumah.
- Begitulah kira-kira.
Rabu, 22 September 2021
Kamis, 09 September 2021
Akhirnya Kena Juga
Setelah melewati beberapa purnama akhinya aku kena juga. Kena apa? positif covid brooo. Padahal aku sudah divaksin, PPKM didaerahku juga sudah diberlakuin tapi keluar pulaklah varian baru si delta. Disaat itu pulaklah daya tahan tubuhku kena senggol boss sama covid ni. Tapi kalau aku ditanya gimana sampai bisa positif covid. Aku juga gak tau kenapa bisa kena. Tapi aku mau sekedar cerita bagaimana aku sebelum dan sesudah positif covid.
Jadi dikantor aku itu sebelumnya sudah ada kena covid. Sekitar 16 orang positif, mereka mau enggak mau harus melakukan isoman (Isolasi Mandiri) selama14 hari. Pada saat itu aku masih sehat-sehat aja dan hasil antigen pun masih negatif. Eh... tibanya mereka udah selesai menjalani isoman, giliran aku yang kena. Sial, apes banget dah.
Awal-awal aku kena itu, cuma ngerasa kayak gak enak badan. Meriang, kedinginan tapi suhu badan kalo dipegang panas. Asli ini rasanya gak enak banget ditambah lagi kepala rasanya cenat-cenut gitu. Aku pikir dengan istirahat ini nanti bakal sembuh. Ternyata besoknya, aku masih gak enak badan dan sempoyongan parah.
Singkat cerita akupun izin tidak masuk kerja. Biasalah kalau ditempat kerja, izin sakit itu harus ada surat keterangan dokter dan syarat buat masuk kantor kembali harus melakukan antigen. Ternyata eh tenyata begitu aku antigen hasilnya 2 garis yang artinya positif. dan kalau hasil antigen positif untuk memastikannya keesokan harinya aku harus melakukan PCR untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Hasil PCR aku juga positif dong. Dipastiin aku harus isoman dan gak boleh kekantor selama 14 hari. Itu juga setelah isoman selesai harus dilakukan test PCR terlebih dahulu. Kalau setelah isoman hasilnya negatif barulah boleh masuk kantor. Ya kalo enggak harus lanjut isoman. Asli gak enak banget.
Saat tulisan ini dibuat aku sudah menjalani isoman selama seminggu. Sebenernya setelah aku dinyatakan positif, cuma 3 harilah yang kurasakan enggak enak badan. Selebihnya aku cuma dapet gejala penciuman mulai hilang dan kalau makan itu rasa-rasa kayak kurang bumbu, berasa hambar. Sebetulnya yang paling enggak enak itu adalah rasa bosan karena dirumah aja. Namanya isoman gak boleh kemana-mana.
Kalau aku pikir-pikir lagi, kenapa ya aku bisa sampai positif. Kemungkinan Ini sih karena aku udah meremehkan covid. Aku merasa kalo daya tahan tubuhku lebih bagus dari temen kantor yang lainnya. Dimana temen satu departemenku udah mulai pakai masker double, aku malah sering lepas masker. Pagi juga aku sering sepedahan gak pakai masker dengan alasan susah nafas kalo olahraga pakai masker. Aku juga masih makan diwarung dimana udah dianjurkan bungkus makan dirumah. Pokoknya gak ngikutin prokes seadanyalah.
Yang paling gak enak kalo lagi isoman itu, masih harus kerja dari rumah atau WFH lah istilahnya. Udah dipastikan billing listrik dikontrakan meningkat tajam. AC sama komputer nyala mulu bro. Makan pesan gofood. Kebutuhan konsumsi vitamin sama madu juga, untuk nambah imun. Banyak pengeluaran deh pokoknya.
Dari cerita ini aku cuma mau bilang. Ayolah kawan, tetap ikutilah prokes. Aku ini loh contoh udah pernah kena dan rasanya gak enak banget. Masih syukur enggak sampai parah tapi juga jangan lengah. Jadi kedepannya harus lebih ekstra lagi. Jangan sampai kalian juga mengalaminya ya kawan. Dah lah gitu aja....
Jumat, 16 Juli 2021
Uninstall Sosial Media
Aku nulis ini karena baru aja nge uninstall aplikasi sosial media dismartphoneku. Ini merupakan salah satu langkah yang kubuat untuk mengurangi atau menghentikan kecanduanku terhadap sosial media. Aku ngerasa kayak udah enggak bisa berhenti untuk menggunakan sosial media.
Mulai dari bangun pagi, pegang hape langsung buka sosial media. Sampai tertidur juga karna udah karena kecapean buka sosial media. Awalnya buka Instagram, ketika udah bosen buka instagram aku buka twitter. Ketika udah bosen buka twitter aku buka TikTok kemudian kalau aku bosen dengan tiktok aku membuka yang lain lagi. Sampai akhirnya balik lagi buka instagram. Begitu terus menerus setiap hari.
Aku menulis ini bukan untuk membahas dampak menggunakan sosial media yang sudah banyak dibahas dimana-mana. Tetapi aku menulis ini lebih kayak mau men-challenge diriku sendiri untuk tidak ketergantungan dengan sosial media. Karena apapun yang sudah berlebihan itu pasti tidak baik.
Aku juga belum tau, cara ini efektif atau enggak untuk menghilangkan ketergantungan terhadap sosial media. Tapi setidaknya aku mau coba agar mengurangi atau menghilangkan kecanduan ini. Sebelumnya aku juga pernah mencoba dengan cara puasa buka sosial media. Cara tersebut sering kali gagal karena mudah tergiur ketika melihat icon sosial media masih ada dilayar hape.
Sudah pasti cara ini berakibat menjadikan aku cepat bosan dan membuat aku gak tau mau ngapain disaat waktu luang. Kondisi inilah yang mau aku manfaatin untuk beralih dari sosial media menjadi kegiatan yang lebih produktif dan mungkin bermanfaatlah. Enggak cuma scroll-scroll doang.
Jadi aku berencana mengalihkannya dengan kegiatan membaca buku yang manfaatnya lebih jelas. Menulis blog ini, yang membuat aku harus berpikir sedikit kreatif dengan tulisan yang mungkin hasilnya biasa aja tapi setidaknya adalah manfaatnya buatku. Dan rencananya juga mau lebih sering lagi olahraga yang intinya untuk menghindari sosial media gitulah. Aku hanya berharap ini bisa berhasil.
Buat kalian yang punya pengalaman berhenti bersosial media boleh sharing juga dikolom komentar. Tetap jaga kesehatan kalian teman-teman and see you....
Update : Setalah hampir 2 bulanan aku tidak buka sosmed, akhirnya aku kembali lagi menggunakan sosmed. Rasanya aneh banget, mau post sesuatu aja harus mikir dan canggung. Efeknya setelah lama gak buka sosmed aku jadi gak begitu ketergantungan lagi. Dan jadi biasa aja. Kalian cobain deh. Apalagi buat kalian setiap hari post minimal story pasti rasanya aneh banget. Tapi menurut aku puasa sosmed bisa membuat kalian yang addict bisa menjadi normal lagi. Coba aja...