Jumat, 01 Desember 2023

Masak Mesamak

 Aku yang anak kost ini. Kalau soal masak, ampun dah. Dimana masak bisa dibilang salah satu cara bertahan hidup anak kost tapi aku malah payah dibidang ini. Bisa sih kalau cuma masak nasi di rice cooker, telor goreng rebus dadar, mie instan dan Sarden. Alhasil untuk makan hari-hariku lebih milih beli ke warung. Ya dengan cara itu aku masih tetap hidup sampai sekarang. Asal Ada uang, aman itu mah.

Singkat cerita, akhirnya aku menikah dengan seorang wanita yang bisa ku bilang sangat handal memasak. Makanan setelah menikah sangat begitu nikmat ku rasa. Begitu berasa masakan rumahannya dan menu-menu sehat jadi lebih sering mampir ke lambungku. Kalau dulu aku sering mampir ke warung sekarang jadi lebih sering ke pasar nemenin istri belanja. oh... indahnya.

Atas karunia tuhan istri ku pun hamil. Aku sangat bersyukur. Tetapi ketika istri hamil hampir semua bau bumbu masakan membuatnya mual. Dia sudah mencoba untuk memasak tapi rasa mual membuatnya lemas dan seringkali munt*h. Akupun menyuruhnya untuk tidak memasak dulu sampai sehat kembali. Ya mau gak mau aku kembali membeli masakan warung. Tapi yang dulu aku makan diwarung itu oke-oke aja. Ya kok sekarang jadi merasa ada yang kurang ya. Lidahku selama menikah udah kejalan yang benar. Begitu aku beli masakan warung lagi kok ya rasanya jadi over bumbu dan jadi gak enak lagi dilidah ini padahal udah langganan dulu. Aku sampai berpikir, apa aku sudah kecanduan masakan istri ya ? Sampai-sampai masakan warung harus belajar dari awal lagi untuk menerimanya. Dikondisi istri yang lagi hamil dan lemes seperti itu akhirnya kami rundingkan untuk memulangkannya ke kampung halaman sampai lahiran supaya ada yang jaga. Akupun sendirian lagi diperantauan.


Untuk menghemat. Karena untuk biaya hidup yang dibagi menjadi dua. Saya setuju untuk meluangkan waktu buat masak setiap harinya. Bisa dibilang disinilah awal mula dunia masak memasakku dimulai. Bermodalkan live tutorial dari istri lewat telpon. Akupun mengikuti arahannya step by step. Dan sungguh diluar ekspetasiku hasilnya menurutku enak. Lidahku udah kembali ke jalur yang benar lagi. Walaupun sering kali terjadi kesalahan kecil seperti kurang nambah bumbu ini bumbu itu ketika mencoba sendiri. Tapi masih oke banget menurut aku sih.

Makin kesini aku sekarang makin pede dengan masakan sendiri. Saking pedenya aku langsung pengen daftar Master Chef kalau syaratnya boleh dipandu istri sih. doain ya temen-temen....


2 komentar:

  1. Mantap ya, masakan istri bener-bener sukses mengalihkan masakan warung. Mantap mas buat komprominya sama istri, sama2 bisa saling memahami.
    Selamat memulai diri menjadi chef handal 😁

    BalasHapus
  2. Lama nggak kesini, ternyata sudah punya istri. Selamat ya bro. Semoga samawa...

    BalasHapus

Kalo mau kementar, komentar aja gak usah malu. Tapi kalo bisa yang baik dan sopan supaya enak dibacanya. Yaudah komentar gih (-_~)