Kali ini aku bukan mau nge riview brand product tapi aku disini mau berbagi cerita dibalik kaos supreme merah. Sebelum menuju ke ceritanya aku mau kasih liat detail gambar kaos supreme merahnya terlebih dahulu.
Nah seperti itulah penampakannya. Aku sendiri gak tau ini produk supreme ori atau bukan. Aku juga gak mau bahas tentang ori atau bukannya tapi cerita dibalik kaos supreme merah ini. Mungkin buat para Hype Beaster brand supreme tidak asing lagi buat mereka. Tapi buat kalian yang mungkin belum tau akan sedikit ku jelaskan tentang supreme yang terangkum dari hasil nge-search di Google.
Supreme itu toko penyedia alat-alat skateboard dan brand pakaian yang berlokasi di New York yang didirikan sejak tahun 1994 oleh James Jebbia. Supreme terkenal dengan barang-barang yang tergolong mahal karena jumlah produksinya yang terbatas. Supreme juga dikenal produk yang sering berkolaborasi dengan brand lain seperti Vanz, Thrasher, Louis Vuitton, dan banyak lagi.
Okeh, udah cukup kenalan sama supreme-nya mari kita lanjutkan cerita dibalik kaos supreme merah. Jadi gini, kaos ini sebetulnya pemberian temenku namanya Ruben Dasenna. Dia orangnya bisa dibilang ngerti brand. Hampir semua yang dipakainya itu barang-barang brand. Mulai dari baju, celana, sepatu sampai sempaknya mungkin brand juga. Jadi aku nyebut dia anaknya brendit banget lah, beda dengan aku yang lebih suka dengan barang custom. Tapi hampir bisa dibilang dia gak mampu untuk beli barang-barang brand. Loh jadi darimana semua barang brand yang dipakainya? Nyolong, Ngepet atau ngutil ! Tidak teman-teman! Dia biasa mencari barang brand di lelong (penjual barang bekas seperti baju, celana, sepatu, dll) impor yang tidak jauh dari tempat kerja kami yaitu di perbatasan Kalbar dengan Malaysia. Jadi rata-rata barang lelong disana itu didatangkan dari luar negeri yang aku gak tau dari negara mana aja. Menurutku bisa dibilang ini barang ilegal karena kata penjualnya nggak melalui Bea Cukai. Nah... Kaos supreme yang dikasih Ruben ke aku ini termasuk salah satu baju brand temuannya disana.
Awalnya Ruben nggak mau ngasih kaos Supreme merah ini ke aku. Sebelumnya pernah aku mau bayari kaos supreme itu tapi dia bilang "Gilak ini Supreme men! Langka ! Nggak mau aku kau bayari ini". Nggak jarang juga kalo aku maen ke rumahnya sering banget dia mamerin kaos itu dan setiap kali aku minta bayari itu kaos, nggak pernah dia mau ngasihnya "kan KUWAMPRET itu namanya". Nah loh jadi gimana ceritanya itu kaos supreme bisa jadi milikku?
Itu Semua terjadi akibat tragedi yang cukup memilukan dimana adanya keputusan perusahaan yang mengharuskan departemen bagian Ruben bekerja dimutasikan kelokasi lain. Keputusan itu ditolak oleh orang-orang di departemennya termasuk Ruben. Merekapun memutuskan untuk mengundurkan diri dari pada harus dimutasikan kelokasi lain.
Tepat dihari Kamis, Tanggal 19 Oktober 2017 setelah keputusan itu dibuat. Malamnya kami pun membuat acara perpisahan yaitu ngumpul didepan rumah Ruben sembari bakar-bakar ayam, bebek, ikan lele sumbangan dari mereka yang ngumpul disitu. Sambil gitaran plus nyanyi bareng kami lakukan malam itu. Saat itu entah apa yang ada dipikirannya, tiba-tiba Ruben menepuk pundakku sambil berkata "Masih mau kah kau kaos supreme ku men?" aku pun menjawab "Mau lah kalo kau kasih". Setelah itu aku ditinggalkannya dan dia masuk kerumahnya. Aku yang lagi asyik ngobrol dengan temen lainnya tiba-tiba ada yang melemparkan sehelai kaos diatas kepalaku yang ternyata itu kaos supreme merah dari Ruben. Nggak pikir panjang langsung ku pakai saja kaos itu double langsung dengan kaos oblong yang ku gunakan malam itu. Disitu Ruben bilang "Karena kita kawanlah makanya aku mau kasih ini ke kau men" dan setelah itu aku hanya membalas kata-katanya dengan senyum cengengesan plus haru juga karena harus berpisah dengan teman-teman seperjuangan dipekerjaan. Setelah itu kamipun melanjutkan acara perpisahan sampai larut malam.
Begitulah kira-kira ceritanya ku bisa dapet kaos supreme merah dari temen ku Ruben Dasenna. Aku anggap pemberiannya ini adalah hadiah perpisahan. Aku hanya bisa berdo'a dan berpesan kepadanya "Semoga sukses ditempat lain dan jangan pernah kau lupakan teman-teman lamamu disini".
Aku sudahi dulu kalimat per kata sampai sini. Semoga gak ada manfaatnya (ciyah elah..) dan jangan lupa tinggalkan jejak komentar kalian dibawah. Mungkin kalian punya barang kesayangan yang ada cerita dibaliknya sehingga suka banget sama tu barang atau apalah itu yang penting jangan lupa komentar. Thank you and see you again !
Okeh, udah cukup kenalan sama supreme-nya mari kita lanjutkan cerita dibalik kaos supreme merah. Jadi gini, kaos ini sebetulnya pemberian temenku namanya Ruben Dasenna. Dia orangnya bisa dibilang ngerti brand. Hampir semua yang dipakainya itu barang-barang brand. Mulai dari baju, celana, sepatu sampai sempaknya mungkin brand juga. Jadi aku nyebut dia anaknya brendit banget lah, beda dengan aku yang lebih suka dengan barang custom. Tapi hampir bisa dibilang dia gak mampu untuk beli barang-barang brand. Loh jadi darimana semua barang brand yang dipakainya? Nyolong, Ngepet atau ngutil ! Tidak teman-teman! Dia biasa mencari barang brand di lelong (penjual barang bekas seperti baju, celana, sepatu, dll) impor yang tidak jauh dari tempat kerja kami yaitu di perbatasan Kalbar dengan Malaysia. Jadi rata-rata barang lelong disana itu didatangkan dari luar negeri yang aku gak tau dari negara mana aja. Menurutku bisa dibilang ini barang ilegal karena kata penjualnya nggak melalui Bea Cukai. Nah... Kaos supreme yang dikasih Ruben ke aku ini termasuk salah satu baju brand temuannya disana.
Awalnya Ruben nggak mau ngasih kaos Supreme merah ini ke aku. Sebelumnya pernah aku mau bayari kaos supreme itu tapi dia bilang "Gilak ini Supreme men! Langka ! Nggak mau aku kau bayari ini". Nggak jarang juga kalo aku maen ke rumahnya sering banget dia mamerin kaos itu dan setiap kali aku minta bayari itu kaos, nggak pernah dia mau ngasihnya "kan KUWAMPRET itu namanya". Nah loh jadi gimana ceritanya itu kaos supreme bisa jadi milikku?
Itu Semua terjadi akibat tragedi yang cukup memilukan dimana adanya keputusan perusahaan yang mengharuskan departemen bagian Ruben bekerja dimutasikan kelokasi lain. Keputusan itu ditolak oleh orang-orang di departemennya termasuk Ruben. Merekapun memutuskan untuk mengundurkan diri dari pada harus dimutasikan kelokasi lain.
Tepat dihari Kamis, Tanggal 19 Oktober 2017 setelah keputusan itu dibuat. Malamnya kami pun membuat acara perpisahan yaitu ngumpul didepan rumah Ruben sembari bakar-bakar ayam, bebek, ikan lele sumbangan dari mereka yang ngumpul disitu. Sambil gitaran plus nyanyi bareng kami lakukan malam itu. Saat itu entah apa yang ada dipikirannya, tiba-tiba Ruben menepuk pundakku sambil berkata "Masih mau kah kau kaos supreme ku men?" aku pun menjawab "Mau lah kalo kau kasih". Setelah itu aku ditinggalkannya dan dia masuk kerumahnya. Aku yang lagi asyik ngobrol dengan temen lainnya tiba-tiba ada yang melemparkan sehelai kaos diatas kepalaku yang ternyata itu kaos supreme merah dari Ruben. Nggak pikir panjang langsung ku pakai saja kaos itu double langsung dengan kaos oblong yang ku gunakan malam itu. Disitu Ruben bilang "Karena kita kawanlah makanya aku mau kasih ini ke kau men" dan setelah itu aku hanya membalas kata-katanya dengan senyum cengengesan plus haru juga karena harus berpisah dengan teman-teman seperjuangan dipekerjaan. Setelah itu kamipun melanjutkan acara perpisahan sampai larut malam.
Begitulah kira-kira ceritanya ku bisa dapet kaos supreme merah dari temen ku Ruben Dasenna. Aku anggap pemberiannya ini adalah hadiah perpisahan. Aku hanya bisa berdo'a dan berpesan kepadanya "Semoga sukses ditempat lain dan jangan pernah kau lupakan teman-teman lamamu disini".
Aku sudahi dulu kalimat per kata sampai sini. Semoga gak ada manfaatnya (ciyah elah..) dan jangan lupa tinggalkan jejak komentar kalian dibawah. Mungkin kalian punya barang kesayangan yang ada cerita dibaliknya sehingga suka banget sama tu barang atau apalah itu yang penting jangan lupa komentar. Thank you and see you again !
Update 17 September 2021 : Kaos tersebut sudah menjadi kain lap. Done!