Rabu, 20 Desember 2017

,

LEARN ENGLISH

Tidak ada kata terlambat. Itulah kalimat yang menuntunku untuk tetap belajar. Belajar apapun nggak ada batasan umur. Kini aku sudah masuk masa kerja bukan lagi dimasa belajar tetapi tiba-tiba aku merasa perlu belajar bahasa inggris. Belajar bahasa inggris diwaktu sekolah telah aku sia-siakan yang akhirnya cuma tau yes no yes no doang. Walaupun begitu, sekarang aku dapat semangat baru untuk mempelajarinya. 

Aku belajar bahasa inggris bukan supaya terlihat keren. Aku belajar bahasa inggris supaya beberapa hal menjadi mudah. Kira-kira kemudahan apa yang  ku dapat dari bahasa inggris? Di jaman sekarang, apa coba yang nggak pakai bahasa inggris. Udah hampir disemua lini menggunakan bahasa inggris. Banyak produk impor yang masuk ke indonesia pakai bahasa inggris. Tutorial-tutorial di blog atau diyoutube udah banyak yang pakai bahasa inggris. Film-film yang bagus kayak hollywood menggunakan bahasa inggris (masa iya kita harus baca subtitle mulu*kan capek brohh*). Komputer dan barang elektronik lainnya juga pakai bahasa inggris. Pokoknya banyak banget yang menggunakan bahasa internasional satu ini. Masak iya aku mau diem begitu aja melihat itu semua. Yes.. I have to learn it.


Aku sebenernya benci sama bahasa inggris. Kenapa? Bahasanya munafik. Baca BOOK tapi yang diucapin BUK. Susunan kalimatnya juga kalo dibahasa indonesiakan terkadang tidak berurutan alias berantakan. Udah enggak paham lagi lah sama bahasa yang satu ini. Sampai aku pernah berpikir, kenapa dulu waktu aku dilahiri  bukan di negara yang berbahasa inggris sih. STOPPP MENGKHAYAL YON. Kau dikasih otak buat apa? OKEH aku kini tertantang untuk mempelajari bahasa inggris. Kau mau KURSUS bahasa inggris yon? Enggak. Tapi aku mau belajar otodidak. Belajar dari yang pinter. Siapa? Kan ada smartphone *telepon pinter*.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilmxctLaayVnLv7ztPz3IfZSZEShBHs_eoqQWE4xJllO-DHSS2uBgN2Cb3dQUdnS_WeJBaURCgcnpoywAWkyImbvxAFTAv2tZXm6GkBKv9wsNOzBtU4JdAzU-26Rlx1lkFzHVW9Uh62KA/s2190/learn+english.png


Di smartphone ada yang namanya apliaksi google translate, text-to-speech dan OKE google. Tapi aku nggak pakai google translate karena terlalu berat dijaringan internet minim. Jadi aku ganti dengan aplikasi Kamusku dengan mode offline. Kan bahasa inggris baca sama pengucapannya beda ? Nah... Kebetulan dismartphone khususnya android ada yang namanya Text-to-Speed yang bisa membacakan tulisan bahasa inggris. Jadi tulisan bahasa inggris di apliaksi Kamusku ada tombol gambar loudspeaker yang kalo di klik akan otomatis membacakan tulisan yang kita ketik. Dari denger text-to-speech lah aku belajar mengetahui pengucapannya. Setelah itu, untuk mencoba pengucapan bahasa inggris aku udah bener atau enggak. Aku menggunakan OKE google jadi apa yang  ku ucapkan akan diubah menjadi teks. Kalo aku mengucapin BUK dan OKE google akan otomatis tertulis BOOK berartikan pengucapanku udah bener. Yah kira-kira begitulah caraku belajar bahasa inggris.


Walaupun aku tau cara belajar seperti ini masih banyak kekurangan. Tapi aku harus tetap belajar. Aku juga tau cara belajar seperti ini enggak semantap dan sebagus kursus bahasa inggris sama guru profesional. Tapi aku akan tunjukkan bagaimanapun cara yang yang akan ku tempuh bila dilakukan dengan sungguh-sungguh pasti akan membuahkan hasil. Jadi buat kalian yang lagi belajar, belajar apapun itu yuk sungguh-sungguh untuk menguasainya karena i'm sure the procces doesn't cheated on the result.


Untuk saat ini aku belum buat artikel berbahasa inggris tetapi nanti akan aku coba *itung-itung nambah skill*. Dan buat temen-temen yang mungkin udah bisa bahasa inggris. Bagi ilmunya dong di kolom komentar. Waktu belajar bahasa inggris dulu gimana? Apa aja yang dibutuhkan? Mana tau referensi kalian bisa ngebantu temen-temen yang punya masalah belajar bahasa inggris sepertiku. Thank you!


* Update Tahun 2021
Cara ini gak betul-betul aku terapin, jadi sampai sekarang aku belum bisa bahasa inggris.
Continue reading LEARN ENGLISH

Sabtu, 09 Desember 2017

MO NO TON

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgurpjhtzWhC0wkllefxzvOtHBY7m-1TLC7pLXnSQYqu8nfsFfaEOf2Ml3kPGE_GfC23TDMzob21Srigx0eLOg0GTXweZLkdX4gHR8neC00_oijevcI4S9IS1sLk1YI44jJhMCP7OYH6mM/s4600/MONOTON.jpg


Belakangan ini aku ngejalanin rutinitas gitu-gitu aja. Alias monoton. Itu karena aku udah sampai pada titik dimana udah nggak tau mau ngapain lagi. Mulai dari bangun tidur seperti biasa. Dilanjutkan dengan aktivitas kerja yang sama seperti biasa pula. Pulang dari tempat kerja nggak tau mau ngapain lagi. Mau nggak mau maen kerumah temen yang padahal ditempat kerja juga udah ketemu. Maen kerumah temen bukannya ngelakuin aktivitas yang berarti. Bisa dibilang cuma ajang males-malesan bareng . Malamnya telponan karena aku sedang menjalin kisah kasih el-de-er dengan pacarku yang jauh nun disana dan udah kebayang percakapannya yang itu-itu aja. Kira-kira seperti itulah kehidupan monoton yang selalu ku lalui belakangan ini.

Sore itu aku lagi duduk didepan teras rumah dengan mata mengarah ke langit senja seduh. Tiba-tiba aku kepikiran sama apa aja yang telah ku lakukan seminggu belakangan ini. Lalu akupun membuka aplikasi OneNote di smartphoneku. Aplikasi ini aku gunain untuk menuliskan kegiatan-kegiatan sehari-hari. Mulai dari pekerjaan sampai momen-momen yang aku kumpulin menjadi satu. Kebiasaan ini aku lakukan sebagai alat bantu ingat mengingat yang mungkin suatu saat bakalan membantu untuk mengingat hal-hal yang pernah ku lakukan. Jadi iseng-iseng aku baca catatan satu minggu belakangan ini. Tetapi apa yang ku dapati diaplikasi itu aku enggak menemukan catatan apapun seminggu terakhir. Ini menjadi indikator bahwasannya selama seminggu ini aku sudah menjadi manusia paling monoton sedunia.

Malam harinya ku ceritakan keresahan itu ke pacarku lewat telpon. Ternyata pacarku pun tiba-tiba bijak dan menceritakan keresahan yang sama. Dari hasil curhat malam itu dapat kami simpulkan kalau hidup kami memang monoton. Setelah kami yakin dengan kemonotonan hidup ini. Kami pun mengalihkan topik ringan yang kebetulan pacarku lagi nginep dirumah saudaranya dengan tujuan silahtuhramhi dan mencari suasana baru. Dari situ aku sempat kepikiran solusi untuk memecahkan kemonotonan hidup ini yaitu dengan cara mencari suasana baru. Aku butuh suasana baru, aku butuh jalan-jalan dan refreshing. Dengan begitu kegiatanku yang gitu-gitu aja akan mendapat angin segar.

Malam itu juga aku mengkhayal dan berandai-andai. Andai aku jadi seorang traveler adventure pasti hidupku nggak bakalan boring dan semonoton ini. Lagi asyik mengkhayal. Tiba-tiba kepala aku kejedot dinding. aku sampai enggak sadar ketika lagi asyik ngayal kepalaku sedikit oleng. Terkejut. Aku pun langsung berpikir realistis kalau enggak mungkin bisa jadi seorang traveler adventure karena duitku nggak sebanyak Alexander Thian yang bisa jalan-jalan kebanyak negara. Otak ini menolak ketika aku berkata tidak bisa. Kemudian dengan sedikit mengeluarkan asap, otakku pun berpikir untuk mencari solusi. Rupanya malam itu otak kanan dan otak kiriku lagi berkoordinasi dengan baik mengkompromikan masalah ini. Otak kiriku dengan logikanya mengatakan ke otak kanan. "Kita masih bisa jalan-jalan kok, cukup bikin schedules dihari libur kita untuk mendatangi tempat yang belum pernah kita datangi. Nggak perlu jauh-jauh sampai keluar negri. Lihat tempat-tempat menarik disekitar kita aja dulu". Otak kananku yang tadinya melempem karena sempat berpikir tidak mungkin. Setelah mendengarkan apa yang diucapkan otak kiri menjadi riang dan mulai berkhayal lagi. Hafttttt..... Aku ambil alih lagi otakku karena ane nggak mau otak dikepalaku semakin berasap.

Nggak pakek banyak mikir lagi, yang aku butuhkan saat ini cuma suasana baru dan jalan-jalan. Byee.... aku mau jalan-jalan dulu ya gaessss. Dan buat kalian yang merasa hidup kalian monoton juga. Yuk ikutan. Eitsssss... Buat yang baca blog ini dan merasa tulisanku monoton. Aku saranin "udah ayook buruan sana jalan-jalan keblog lain". Ya udah aku pergi jalan-jalan dulu ya brayyyy...byeeeeee...
Continue reading MO NO TON

Selasa, 21 November 2017

,

Toleransi itu...

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaGeE7-mUhIySR_hzHBpAOQII_-XSvoh62AQjM2P8scxc0HdDbcE0GVr4n-eRme9pWmAlk3myDypqzBx2jWgqBWhpVj6UrA0qDOXoXGe1cZ3bdJt2LyvfNpSK82SjPjMMOGNWp3MqoGRc/s2300/TOLERANSI+itu.png


Minggu kemarin aku baru saja pergi keluar jalan-jalan berdua bersama teman. Jarak yang kami tempuh sekitar 1 jam dari tempat aku bekerja. Jalan-jalan ini sering dilakukan orang-orang kebun seperti kami untuk melepas kejenuhan dikebun. Tapi aku bukan mau menceritakan jalan-jalannya melainkan hal menarik yang menurut aku itu adalah sebuah toleransi yang HQQ kata kids jaman now.

Pagi minggu itu sebenarnya aku lagi males-malesan ama bantal guling aku. Tapi temen aku nawarin aku untuk ikut jalan-jalan keluar kebun. Dipikir-pikir karena ada yang pengen aku beli jadi aku mau ikut sekalian nge-refresh otak. Okeh, kamipun siap-siap untuk meluncur kelokasi. Siang sekitar jam setengah dua belas kamipun berangkat mengendarai sepeda motor. Diperjalanan kami isi dengan ngobrol ngalor ngidul dan kebetulan temen aku yang satu ini emang orangnya gak bisa diem. Karena asyik ngobrol jauhpun perjalannya jadi tidak terasa sudah hampir sampai.

Karena kami berangkat di jam-jam makan siang jadi kami pun merundingkan tempat makan siang diatas motor. Beginilah kira-kira percakapan aku dengan temen aku (Erwin) yang kebetulan dia beragama kristen :

Erwin : Kau udah makan yon?

aku : belum. Makan apa kita?

Erwin : Sebetulnya aku kesini pengen makan mie pangsit babi tapi karena sama kau kan nggak mungkin kuajak kau kesitu

aku : Yaudah gak apa-apa kau makan mie pangsit babi lah, aku nanti makan nasi padang aja

Erwin : Nggak lah, enggak enak makan sendiri-sendiri

aku : Jadi makan apa kita ?

Erwin : Makan mie ayam di dekat sana udah pernah kau?

aku : belum pernah

Erwin : Yaudah kesana ajalah kita makan ya

aku : Okeh

Akhirnya kami makan mie ayam bareng.

Sesimpel itulah aku mengartikan kata toleransi. Temen aku yang non-muslim rela nggak makan babi padahal dia pengen banget. Sedangkan aku yang muslim woles dengan tidak melarang dia makan babi dan bahkan mempersilahkannya walaupun aku enggak makan babi. Yang akhirnya kami tentukan makan mie ayam, jalan tengah agar bisa makan barengan.

Bisa kita bayangkan bagaimana indahnya indonesia atau bahkan dunia kalau bisa saling tolenrasi beragama, suku dan ras. Keberagaman diciptakan tuhan bukan untuk saling bermusuh-musuhan dan mencari siapa yang paling benar melainkan agar kita bisa saling toleransi dan menghargai. Suatu kepercayaan itu tidak merugikan dan mencelakakan orang lain menurut aku patut buat kita untuk saling toleransi.

Jadi menurut kalian tolenransi itu...
Continue reading Toleransi itu...

Sabtu, 21 Oktober 2017

,

KAOS SUPREME MERAH

Kali ini aku bukan mau nge riview brand product tapi aku disini mau berbagi cerita dibalik kaos supreme merah. Sebelum menuju ke ceritanya aku mau kasih liat detail gambar kaos supreme merahnya terlebih dahulu.



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgt7DwZHI3R7-3O3iuQjOfJGjj7VSxVkCGn-H3qsF47VdifXNyN8Iwz8mFLP5q1Kuz2zKvFN8g8anjhrRni29NT_yTDZ9trztYnGDxRAi2MpHeKcUYBhp7igsk63hNZYuwyYKtEuZ2Rb8c/s4600/Supreme+Merah.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbfjFaX8luQy54pA6pQwO64tFgsZ1coWP5HVZZa1dqiCrZsA8j0ZtmpQzE_CUkXlPQnG2tpfFAQ-zv6dyIupV69T0e8HzaOFELxPhmR7-GkI_rwctFSBfQ6e1gFiz0brO_paJgGmb86rY/s4600/Tag+Leher.JPG

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4z6Bruz3UXHneKEKK7bsLdddKqBq_eT-GdH8a4QEOXAWdwJziPB5W0jw3AYB4KuxR6lbZYHXdctYUvX8K8xqlQjMVhIvukRrny9__WYiJpl8gKSetUqAh4BijsljKe2q5G7Fd5k_4oZ4/s4600/Tag+Body.JPG

Nah seperti itulah penampakannya. Aku sendiri gak tau ini produk supreme ori atau bukan. Aku juga gak mau bahas tentang ori atau bukannya tapi cerita dibalik kaos supreme merah ini. Mungkin buat para Hype Beaster brand supreme tidak asing lagi buat mereka. Tapi buat kalian yang mungkin belum tau akan sedikit ku jelaskan tentang supreme yang terangkum dari hasil nge-search di Google.

Supreme itu toko penyedia alat-alat skateboard dan brand pakaian yang berlokasi di New York yang didirikan sejak tahun 1994 oleh James Jebbia. Supreme terkenal dengan barang-barang yang tergolong mahal karena jumlah produksinya yang terbatas. Supreme juga dikenal produk yang sering berkolaborasi dengan brand lain seperti Vanz, Thrasher, Louis Vuitton, dan banyak lagi.

Okeh, udah cukup kenalan sama supreme-nya mari kita lanjutkan cerita dibalik kaos supreme merah. Jadi gini, kaos ini sebetulnya pemberian temenku namanya Ruben Dasenna.  Dia orangnya bisa dibilang ngerti brand. Hampir semua yang dipakainya itu barang-barang brand. Mulai dari baju, celana, sepatu sampai sempaknya mungkin brand juga. Jadi aku nyebut dia anaknya brendit banget lah, beda dengan aku yang lebih suka dengan barang custom. Tapi hampir bisa dibilang  dia gak mampu untuk beli barang-barang brand. Loh jadi darimana semua barang brand yang dipakainya? Nyolong, Ngepet atau ngutil ! Tidak teman-teman! Dia biasa mencari barang brand di lelong (penjual barang bekas seperti  baju, celana, sepatu, dll) impor yang tidak jauh dari tempat kerja kami yaitu di perbatasan Kalbar dengan Malaysia. Jadi rata-rata barang lelong disana itu didatangkan dari luar negeri yang aku gak tau dari negara mana aja. Menurutku bisa dibilang ini barang ilegal karena kata penjualnya nggak melalui Bea Cukai. Nah... Kaos supreme yang dikasih Ruben ke aku ini termasuk salah satu baju brand temuannya disana.

Awalnya Ruben nggak mau ngasih kaos Supreme merah ini ke aku. Sebelumnya pernah aku mau bayari kaos supreme itu tapi dia bilang "Gilak ini Supreme men! Langka ! Nggak mau aku kau bayari ini". Nggak jarang juga kalo aku maen ke rumahnya sering banget dia mamerin kaos itu dan setiap kali aku minta bayari itu kaos, nggak pernah dia mau ngasihnya "kan KUWAMPRET itu namanya". Nah loh jadi gimana ceritanya itu kaos supreme bisa jadi milikku?

Itu Semua terjadi akibat  tragedi yang cukup memilukan dimana adanya keputusan perusahaan yang mengharuskan departemen bagian Ruben bekerja dimutasikan kelokasi lain. Keputusan itu ditolak oleh orang-orang di departemennya termasuk Ruben. Merekapun memutuskan untuk mengundurkan diri dari pada harus dimutasikan kelokasi lain.

Tepat dihari Kamis, Tanggal 19 Oktober 2017 setelah keputusan itu dibuat. Malamnya kami pun membuat acara perpisahan yaitu ngumpul didepan rumah Ruben sembari bakar-bakar ayam, bebek, ikan lele sumbangan dari mereka yang ngumpul disitu. Sambil gitaran plus nyanyi bareng kami lakukan malam itu. Saat itu entah apa yang ada dipikirannya, tiba-tiba Ruben menepuk pundakku sambil berkata "Masih mau kah kau kaos supreme ku men?" aku pun menjawab "Mau lah kalo kau kasih". Setelah itu aku ditinggalkannya dan dia masuk kerumahnya. Aku yang lagi asyik ngobrol dengan temen lainnya tiba-tiba ada yang melemparkan sehelai kaos diatas kepalaku yang ternyata itu kaos supreme merah dari Ruben. Nggak pikir panjang langsung ku pakai saja kaos itu double langsung dengan kaos oblong yang ku gunakan malam itu. Disitu Ruben bilang "Karena kita kawanlah makanya aku mau kasih ini ke kau men" dan setelah itu aku hanya membalas kata-katanya dengan senyum cengengesan plus haru juga karena harus berpisah dengan teman-teman seperjuangan dipekerjaan. Setelah itu kamipun melanjutkan acara perpisahan sampai larut malam.

Begitulah kira-kira ceritanya ku bisa dapet kaos supreme merah dari temen ku Ruben Dasenna. Aku anggap pemberiannya ini adalah hadiah perpisahan. Aku hanya bisa berdo'a dan berpesan kepadanya "Semoga sukses ditempat lain dan jangan pernah kau lupakan teman-teman lamamu disini".

Aku sudahi dulu kalimat per kata sampai sini. Semoga gak ada manfaatnya (ciyah elah..) dan jangan lupa tinggalkan jejak komentar kalian dibawah. Mungkin kalian punya barang kesayangan yang ada cerita dibaliknya sehingga suka banget sama tu barang atau apalah itu yang penting jangan lupa komentar. Thank you and see you again !

Update 17 September 2021 : Kaos tersebut sudah menjadi kain lap. Done!
Continue reading KAOS SUPREME MERAH